BIDIKNEWS – Keberadaan moda transportasi BisKita Trans Pakuan Kota Bogor saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Hal ini menunjukan bahwa perencanaan dan tata kelola transportasi Biskita tidak bejalan maksimal.
Program bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemnhub) itu, pada awalnya diberikan untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang berada di Kota Bogor.
BACA JUGA: Polresta Bogor Kota Gagalkan 8 Orang yang Ingin Dijadikan Pekerja Migran Ilegal
Namun dalam perjalannya, Pemkot Bogor tidak mampu mengelola BisKita secara mandiri dan beralasan kekurangan biaya operasional untuk menjalankan seluruh koridor yang ada.
Kemudian pada 2024 lalu, rencana pengurangan operasional koridor sudah direncanakan dengan menyesuaikan anggaran yang dialokasikan di APBD 2025.
Dua koridor yang pertama kali telah diberhentikan adalah koridor 5 rute Ciparigi – Stasiun Bogor dan koridor 6 jurusan Parung Banteng – Air Mancur.
BACA JUGA: UU HKPD Mulai Berlaku, APBD Kabupaten/Kota Naik Signifikan
Pengenhentian operasional Koridor BisKita Trans Pakuan Kota Bogor ini disebabkan Kemenhub sudah tidak lagi memberikan subsidi. Disisi lain Pemkot Bogor hanya mengelokasikan Anggaran Rp 10 miliar pada APBD 2025.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengakui, operasional BisKita akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
BACA JUGA: Pemprov Jawa Barat Harus Putar Otak Hadapi Turbulensi Jilid 2 di APBD 2025!
‘’Kondisi ini akan ada penghentian operasional terhadap koridor yang tingkat keterisian penumpangnya rendah, seperti koridor 5 dan 6,’’ ujar Marse kepada wartawa belum lama ini.