Kang Dedi Mulyadi (KDM) telah dinyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) sebagai Gubernur Jabar Terpilih hasil pemilihan kepala daerah ( pilkada ) yang digelar serentak pada 27 November 2024.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dinyatakan lebih unggul dalam perolehan suara tinimbang tiga paslon lainnya.
Total peserta pilgub adalah empat pasangan. Ketiga paslon lainnya adalah Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
BACA JUGA: Ini Dia Faktor Penyebab Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie Kalah dari Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan diusung paling banyak partai: Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PSI. Selain itu, pasangan calon (paslon) tersebut juga didukung 9 parpol non-parlemen: Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Partai Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat. Syaikhu-Ilham diusung PKS, Nasden, dan PPP. Acep-Gita diusung PKB. Adapun Jeje-Ronal diusung PDI Perjuangan.
Jabar Istimewa?
Tagline yang digaungkan Dedi Muyadi dan Erwan Setiawan adalah Jabar Istimewa. Namun, jangan disalahartikan bahwa lantas hal itu membuat provinsi yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Jakarta itu akan berubah nama menjadi Daerah Istimewa Jawa Barat. Pasti jawabnya tidaklah demikian.
Jabar memang merupakan provinsi yang sangat strategis. Selain letak geografisnya dengan 27 kabupaten kota dan jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa, Jabar pasti istimewa dari segi demografi.
Satu persen saja dari 50 juta jiwa itu –sekitar 500.000– berkontribusi positif dan berkiprah di kancah nasional, bisa dipastikan Jabar kian berkibar.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Jagoan PKS pada Tumbang, Kenapa?
Jika satu persen putra-putri Jabar tersebut menguasi iptek dan menjadi “pemain aktif”, pasti Jabar pun kian sohor.
Sepanjang masa pemerintahan para gubernur sebelumnya, yakni Ahmad Heryawan dan Ridwan kami, Jabar meraih ratusan penghargaan, baik dari pemerintah pusat, lembaga lain di luar pemerintah, maupun dari lembaga internasional.
Hal itu dilanjutkan oleh Pj. Gubernur Bey Machmudin. Jabar juga 13 kali berturut-turut mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh KDM-Erwan sebagai gubernur terpilih. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar per akhir 2023 adalah 74,24 poin.
IPM Jabar masih peringkat 16 dari 38 provinsi secara nasional. Artinya, indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan laju pertumbuhan ekonomi Jabar masih harus dibenahi.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jabar juga masih nomor 2 tertinggi di Indonesia. Artinya, masih banyak pengangguran yang membutuhkan tenaga kerja. Padahal, TPT yang tinggi pasti akan menjadi pemicu tingginya kerawanan sosial.