BIDIKNEWS – Peternak Sapi Perah di Lembang, Kabupaten Bandung Barat menyesalkan kebijakan pemerintah yang memberlakukan bebas bea masuk terhadap susu impor.
Para peternak sapi perah di Cikole, Lembang Asep Jarkawi, 45 tahun mengatakan, kebijakan tersebut sebaiknya diubah dengan melakukan perundingan ulang dalam kesepakatan perdagangan atara negara-negara ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti kepada wartawan mengungkapkan, tuntutan untuk mengubah kebijakan kemungkinan sangat sulit untuk dilakukan. Sebab negara-negara telah sepakat dalam kerja sama perdagangan.
Meski begitu, untuk kebijakan impor bisa saja dilkukan pemerintah dengan melakukan pembatasan atau pengurangan permintaan susu sapi dari luar negeri.
“Jadi kita akan lihat dulu perkembangannya seperti apa,” ujar Dyah Roro kepada wartawan ketika ditemui di Pameran Sial Interfood 2024 di JI-Expo Kemayoran, pada Rabu (13/11/2024).
Dengan begitu, terkait perubahan pejanjian perdagangan ini belum bisa dipastikan bisa dirubah. Karena sifatnya mengikat dan saling memberikan keutungan.
Menurutnya, Kementerian Perdagangan juga sedang dalam proses perundingan perjanjian perdagangan internasional CEPA.
‘’ Ini salah satunya Indonesia Peru. Kalau Indonesia-Australia udah selesai, kemudian Kanada jadi itu target utama kami,” sebut Dyah Roro.
Sebelumnnya, peternak sapi perah di Jawa Timur dan Jawa Tengah kecewa dengan melakukan aksi protes mandi susu sampai membuang susu karena tidak terserap industri pengolahan susu (IPS).
Pemicu, aksi protes itu disinyalir dengan kalah bersaingan produksi susu loka dengan susu impor asal Australia dan selandia baru.